Minggu, 21 November 2010

CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

KEUNGGULAN jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran.
Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas.

“Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan,” kata Krisnadi, petani jamur tiram Pontianak.
Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.


Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, spawn running, growing, dan pemanenan.
Krisnadi kemudian menjelaskan secara rinci mengenai budidaya jamur tiram. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya.


Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.


“Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram,” katanya.


Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.


Tahapan selanjutnya adalah proses inok ulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi. Mengenai bibit, sebelumnya ia mendapatkannya dari Lembang dan Jogja. “Sekarang kami sudah bisa memproduksi sendiri,” katanya.


Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Krisnadi menegaskan, suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 °C dengan kelembaban 70 – 90 %.Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari.


Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan 02 pada tubuh buah jamur. Biasanya 7 -14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh.
Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari).
Kata Krisnadi, selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20 - 22 °C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung.


“Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik,” katanya.


Bagaimana penanganan pascapanen? Kata dia, segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk.
“Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu,” katanya. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari.

sumber: http://efprizan.blogspot.com/2008/05/keunggulan-dan-cara-budidaya-jamur.html


BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI NUSANTARA JAMUR

dalam usaha budidaya jamur tiram, resiko kegagalan biasanya terjadi pada masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur.jika proses inokulasi tidak baik atau kurang steril dapat menyebabkan tumbuhnya mikroba sehingga pertumbuhan miselium pada masa inkubasi menjadi tidak sempurna. Maka, untuk menghindari hal tersebut, Jamur Nusantara akan langsung membeli media tanam jamur yang sudah ditumbuhi miselium sehingga media tanam tersebut sudah siap panen. media tanam jamur akan di beli langsung dari CITI Mandiri Agritech, yaitu sebuah perusahaan pertanian yang menyediakan media tanam jamur tiram siap panen. Bahkan, citi mandiri agritech memberikan jaminan bahwa media tanam jamur yang dijual oleh mereka 100% berhasil.

cara buat baglog


Bagi calon petani budidaya jamur (pemula) usahakan pekerjaan pembuatan baglog atau media tanam harus bisa dikuasai. Karena dengan memahami pembuatan baglog akan meningkatkan keuntungan didalam bisnis usaha budidaya jamur, misalkan :
  • Keuntungan dari menjual baglog atau media tanam.
  • Keuntungan dari menjual jamur segar.
  • Keuntungan dari menjual makanan (basah atau kering) darai bahan dasar jamur, dan lain-lain.
Tata cara (urutan pekerjaan) membuat baglog adalah :
  1. Pencampuran bahan-bahan menjadi adonan media tanam atau baglog.
  2. Pekerjaan pengkomposan adonan.
  3. Pekerjaan pewadahan adonan.
  4. Pekerjaan sterilisasi baglog atau media tanam.
  5. Pekerjaan pendinginan.
  6. Pekerjaan inokulasi.
  7. Pekerjaan inkubasi.
  8. Pertumbuhan baglog atau media tanam menjadi jamur.
Bahan-bahan yang harus disiapkan :
  • Serbuk gergajian kayu.
  • Dedak.
  • CaCO3 (kapur).
  • CaSO4 (gips).
  • Tepung biji-bijian.
  • Tepung gula (dextros).
  • Bibit Induk Jamur (F.2).
  • Plastik Type PP, Majun (kapas atau kapuk), spritus, alkohol, karet gelang dan alkohol.
Ruangan atau tempat yang harus disediakan :
  • Gudang.
  • Tempat untuk mencampur bahan-bahan, kompos dan pewadahan.
  • Tempat sterilisasi.
  • Ruangan Inokulasi.
  • Ruangan Inkubasi.
  • Ruangan Inkubasi.
Langkah atau cara kerja :
Pertama, ayak terlebih dahulu serbuk gergajian kayu, kemudian timbang, misalkan hasil timbangannya 100 kg. maka dedak yang dibutuhkan 15 kg, CaCO3 (kapur) 3 kg, CaSO4 (gips) 0,50 kg, Tepung biji-bijian 2 kg, Tepung gula (dextros) 0,50 kg. Aduklah semua bahan-bahan tersebut sampai rata (sampai menyatu). Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit dan diaduk-aduk sampai menjadi satuan kesatuan. Sebelum masuk ke fase kompos, test terlebih dahulu : kadar air yang terkandung didalam adonan termasuk nilai pH (asam basa)(nilai asam basa untuk pertumbuhan jamur diantara 6 -7).



Kedua, setelah itu adonan dikompos selama 2 x 24 jam.
Ketiga, lakukkan pekerjaan pewadahan adonan ke dalam kantong plastik type PP dengan uk 17x35 atau 22x35.


Keempat, lakukkan pekerjaan sterilisasi menggunakan tekanan uap air panas.



Kelima, lakukkan pekerjaan pemasukkan bibit kedalam baglog dengan cara seperti gambar dibawah ini.


Keenam, pindahkan baglog atau media tanam ke ruangan inkubasi, agar miselium tumbuh dan menyelimuti 100 % didalam baglog.
Ketujuh, pindahkan baglog-baglog tersebut ke ruangan pertumbuhan jamur.


Sekian ilustrasi pekerjaan pembuatan baglog, bila ada yang kurang jelas silahkan hubungi kami di 08158751024, 08561018488 dengan BUDI SISWANDI.
-------selamat bekerja semoga sukses-------
buka situs kami yang lainnya :
http://sumberbibit.com
http://infojamur.blogspot.com

JENIS JAMUR TIRAM PUTIH




Jenis Jamur Tiram Putih


Dalam beberapa posting terakhir kami menyebutkan tentang jamur tiram putih jenis florida dan jenis oystern (kata sebagian orang osteron).

Bagaimana ciri-ciri utama, perbedaan dan karakteristik keduanya...? Dalam posting ini kami akan sedikit saja menerangkan. Kenapa sedikit..?? ya karena memang sedikit itu yang kami tahu..Semoga saja yang sedikit ini bisa memberi informasi yang cukup berarti.

Jamur tiram putih jenis Florida


Jamur tiram jenis ini yang paling banyak dibudidayakan. Dan kebetulan yang kami budidayakan sekarang ini adalah jamur tiram jenis ini.

Ciri-ciri umum dari jamur tiram putih jenis ini adalah :

1. Bentuk jamur tiram putih seperti tudung / payung. Beberapa dari jenis ini dalam pertumbuhannya bergerumbul (banyak) berkelompok.Namun ada pula yang merupakan tangkai tunggal. Tapi ciri umumnya tetap berbentuk tudung.

2. Kisi-kisi bawah (sirip) relatif lebih lebar dari pada jenis osteron

3. Warna jamur putih bersih. Jika terkadang seperti ada warna kecoklatan (seperti tiram coklat atau tiram kelabu) hal ini bukan dikarenakan warna aslinya. Tetapi lebih disebabkan cuaca. Terkadang jika siang hari suhu agak panas dengan kelembaban rendah, lalu pada sore harinya disiram dan mengenai tubuh buah, ini yang menyebabkan jamur menjadi sedikit kecoklatan.

4. Kadar air optimal pada jamur tiram jenis florida cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis oystern. Ciri umum jamur yang memiliki kadar air baik adalah warna jamur tetap putih bersih. Jika memiliki kadar air berlebihan, cenderung jamur tiram berwarna kekuningan dan lebih cepat membusuk.

5. Karakteristik panen. Karakteristik panen jamur tiram seperti yang telah kami sebutkan dalam posting-posting kami sebelumnya cenderung stabil. Dalam 100 hari pertama, panen masih cenderung stabil dan baik. Contoh dari karakteristik panen jamur tiram jenis ini dapat anda download pada data-data hasil panen kami.

6. Jamur tiram jenis florida sangat cocok untuk jenis sayuran, untuk usaha jenis kripik jamur, dan juga jamur goreng. Strukturknya masih cukup kuat walaupun telah disimpan dalam lemari es.

Jamur Tiram Putih Oystern (Osteron)


1. Bentuk jamur tiram putih jenis ini menyerupai terompet. Pada saat berumur 2 hari dan jamur masih kecil, bentuknya relatif masih berbentuk tudung, tetapi ketika membesar bentuknya membesar ke atas dan seperti terompet.

2. Kisi-kisi bawah (sirip) jamur jenis osteron lebih halus dan kecil daripada jenis florida.

3. Kadar air jamur tiram jenis osteron relatif lebih sedikit. Ini yang menyebabkan osteron relatif lebih kesat dari pada jenis florida.

4. Karakteristik panen jamur tiram jenis osteron relatif kurang stabil. Pada saat banyak, panen cenderung bersamaan dan banyak, tetapi kemudian habis. Karena itulah jenis jamur ini kurang umum dibudidayakan, karena pemasarannya menjadi sulit karena kurang stabilnya panen tadi.

5. Jamur tiram jenis osteron lebih banyak dimanfaatkan untuk olahan. Walaupun untuk sayuran pun juga enak.


http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/02/jenis-jamur-tiram-putih.html